Lambang kebanggaan kedokteran
Simbol atau lambang telah lama di gunakan sebagai alat untuk merepresentasikan sesuatu. Termasuk dunia kedokteran, dunia kedokteran ternyata juga perlu simbol atau lambang untuk melambangkan dirinya. Telah kita ketahui bersama bahwa lambang kedokteran berupa tongkat dengan ular yang melilit. Namun adakah yang suka memperhatikan bahwa sebenarnya ada dua lambang kedokteran yaitu asclepius dan caduceus.Mungkin terlihat sama, keduanya sama-sama berupa tongkat yang terlilit ular. Namun jika diperhatikan, ternyata simbol ini bukan lah satu simbol yang di variasikan, melainkan ini merupakan dua simbol berbeda. Salah satu simbol dilambangkan dengan sebuah tongkat yang dililit oleh satu ular lambang ini dikenal dengan asclepius atau aesculapius, sedang lainnya berupa tongkat dengan dua sayap dan ada dua ular yang melingkarinya dan dikenal dengan caduceus. Lalu apa masalahnya jika kita punya dua simbol, bahkan kalau kita punya tig` atau empat simbol memangnya kenapa? Sebenarnya hal ini akan jadi masalah jika telah berbenturan dengan keyakinan kita. Islam. Ketahuilah Rasullulah S.A.W sangat tidak menyukai hal-hal yang berbau Jahiliyah, atau yang menyerupai kebiasaan orang Jahiliyah.Nabi SAW bersabda:“Dari ibnu Abbas r.a., sesungguhnya telah bersabda Nabi SAW:”sesungguhnya yang lebih membangkitkan kemurkaan Allah itu ada tiga perkara, yakni bersengaja dalam haram, mengharap berlaku “Sunah Jahilliyah” dalam islam, dan seorang tukang pencari darah seorang dengan tidak sebenarnya untuk mengeluarkan darahnya itu” (hadits shahih riwayat al-Bukhari) ”barang siapa meniru suatu kaum maka ia termasuk kaum itu” (HR. Ahmad dan Abu Dawud) Dari Aisyah r.a.:’ Sesungguhnya R asulullah SAW tidaklah membiarkan dirumahnya sesuatu pun menyerupai salib-salib, melainkan diubahnya dan dibatalkannya” (HR. Al-Bukhariy)“Adalah Nabi SAW sangat membenci semua upacara atau semua istilah atau semua lambang yang berasal dari adat agama Jahiliyah atau dari ahli kitab, yahudi dan nasrani yang telah merusak wasiat Nabinya dan telah mengambil agama lain sebagai penghias bid’ahnya itu.”(Syekh ‘Utsman Kurki dalam Kitab Syarah Thibb-un-Nabiy;396)1 Dalam sirah nabawiyah disebutkan Nabi SAW menggantikan nama-nama dan istilah-istilah yang berbau Jahiliah dengan nama-nama dan istilah-istilah yang islami1Hal ini sebenarnya dapat dilihat pada latar belakang kenapa dua symbol itu ada, sebenarnya keduanya merupakan lambang yang berasal dari mitologi yunani.Siapa asclepius dan siapa caduceusCaduceus, sebenarnya merupakan nama tongkat milik dewa yunani Hermes (Romawi; Merkurius), yang analog juga dengan dewa kebijaksanaan mesir kuno bernama Thoth, Taaut pada kerajaan phoenicia (kerajaan kuno di daerah laut medirerrania, sekarang daerah Syiria, Libanon, dan Israel) karena semuanya memiliki tongkat bersayap dengan ular yang melilitinya. Cacuceus sebenarnyamerupakan pembawa pesan para dewa-dewi, pencipta mantra-mantra dan ritual-ritual, penghubung kepada orang yang telah mati, dan merupakan pelindung para saudagar dan pencuri. Jadi dapat disimpulkan sebenranya bukanlah merupakan lambang kedokteran. Banyak organisasi ‘kedokteran’ menggunakan tongkat caduceus sebagai lambang mereka. (Ingat dua ular membelit tongkat bersayap pada penjelasan dan gambar sebelumnya). Sebenarnya merupakan tongkat ajaib dari dewa tersebut. Sehingga dilihat dari latar belakangnya orang-orang banyak menganggap tongkat asclepius adalah lambang yang lebih sesuai. Karena menganggap lambang caduceus tidak lah tepat.
Sedangkan Asclepius merupakan seorang tabib yang sangat hebat yang hidup sekitar tahun 1200 SM (sebagaimana digambarkan dalam sajakIliad). Karena keahliannya dalam mengobati dia lama-kelaman diceritakan melalui berbagai mitos dan legenda sehingga akhirnya dia di ‘Dewakan’ menjadi asclepius, sang dewa penyembuh (God of Medicine).Lambang tongkat yang dikelilingi satu ular mungkin di asalnya begini: Pada zaman dia hidup terdapat wabah infeksi oleh cacing gelang “Dracunculus medinensis”, alias ‘ular berapi’, alias ‘naga dari medina’, alias ‘cacing guinea’. Cacing ini merayap dibawah kulit penderita. Dan para tabib saat itu mengobati dengan cara mengeluarkan cacing ini dengan cara memotong kulit pas didepan jalur yang akan dilewati si cacing tersebut. Lalu secara hati-hati cacing ini di buat merayap melilit tongkat yang di bawa si tabib sampai semua cacing ini keluar semua. Dan dipercaya karena infeksi ini sangat mewabah, para tabib mempromosikan pelayanan dirinya dengan cara memperlihatkan tanda ular yang memlilit tongkat. (lihat gambar)
Sedang ularnya asclepius sendiri dipercaya yaitu ular yang merupakan Family Colubridae dan diklasifikasikan “Elaphe longissima”. Ular ini berciri halus, menkilap, dan ramping, ular ini punya punggung coklat dengan garis-garis yang lebih gelap di belakang matanya. Perutnya berwarna kekuningan.Namun akhirnya karena kehebatannya mengobati orang lain dia pun dibuat mitologinya. Asclepius dalam mitologi yunani merupakan dewa kedokteran. Dia merupakan anak dari dewa Apollo dan Coronis, gadis cantik dari Thessaly. Yang pada akhirnya Apollo marah karena Coronis tidak setia karena selingkuh dengan manusia. Dia akhirnya mengirim artemis untuk membunuh Coronis, namun karena kasihan pada janin asclepius dia merobek rahim Coronis dan mengambil asclepius dari rahimnya. Kemudian dia mengirim asclepius untuk dibawa oleh seekor centaurus (makhluk setengah manusia setengah kuda) bernama Chiron. Asclepius mempelajari ilmu penyembuhan dari Chiron yang memiliki seni penyembuhan dan akhirnya menjadi tabib yang hebat. Namun karena dia melawan takdir dewa zeus yaitu menghidupkan orang mati, zeus membunuhnya dengan menggunakan petir2,3.
Aesclepius selalu ditampilkan sebagai seorang yang sedang berdiri dengan jubah panjang. Dalam setiap patung dan fragmen ia selalu membawa tongkat tongkat kayu yang dilingkari oleh ular, tongkat ini yang merupakan lambang ilmu kedokteran. Tongkat melambangkan tongkat dari cypress melambangkan kekuatan dan solidaritas para dokter. Ular melambangkan alat penyembuh Aesclepius dan sifat ular yang selalu berganti kulit mengambarkan bahwa setap dokter harus selalu meningkatakan pengetahuan dan ketrampilan.Sekarang (simbol modern) tongkat bersayap atau caduceus yang memperlihatkan ular kembar sebenarnya salah kaprah. Lambang ini sebenarnya adalah tongkat dewa Hermes (di era Romawi dikenal dengan nama Mercuri/us yang merupakan dewa penyampai pesan, dewa pedagangan, dan dewa kecepatan). Penambahan sayap dilakukan oleh Sir William Butts diera Raja Henry VIII (1491-1547). Kemudian pengguna simbol tidak hanya dipakai oleh para dokter tetapi oleh semua hal yang berhubungan dengan kesehatan dokter gigi, dokter hewan, farmasi dst.
Sejarah Kedokteran
Sebagai calon tenaga medis, kita seharusnya tahu gimana sejarah kedokteran itu..yah..mskipun nantinya, kita g bakal ditanyai sama pasien“dok..dok..saya pengen tahu, bagaimana sjarah kedokteran??”haha tapi setidaknya untuk pengetahuan ajalahh..Pada awalnya, sebagian besar kebudayaan dalam masyarakat awal menggunakan tumbuh-tumbuhan herbal dan hewan untuk tindakan pengobatan. Ini sesuai dengan kepercayaan magis mereka yakni animisme, sihir, dan dewa-dewi. Masyarakat animisme percaya bahwa benda mati pun memiliki roh atau mempunyai hubungan dengan roh leluhur.
Ilmu kedokteran berangsur-angsur berkembang di berbagai tempat terpisah yakni Mesir kuno, Tiongkok kuno, India kuno, Yunani kuno, Persia, dan lainnya. Sekitar tahun 1400-an terjadi sebuah perubahan besar yakni pendekatan ilmu kedokteran terhadap sains. Hal ini mulai timbul dengan penolakan–karena tidak sesuai dengan fakta yang ada–terhadap berbagai hal yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh pada masa lalu (bandingkan dengan penolakan Copernicus pada teori astronomi Ptolomeus. Beberapa tokoh baru seperti Vesalius (seorang ahli anatomi) membuka jalan penolakan terhadap teori-teori besar kedokteran kuno seperti teori Galen, Hippokrates, dan Avicenna. Diperkirakan hal ini terjadi akibat semakin lemahnya kekuatan gereja dalam masyarakat pada masa itu.Ilmu kedokteran yang seperti dipraktekkan pada masa kini berkembang pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Inggris (oleh William Harvey, abad ke-17), Jerman (Rudolf Virchow) dan Perancis (Jean-Martin Charcot, Claude Bernard). Ilmu kedokteran modern, kedokteran “ilmiah” (di mana semua hasil-hasilnya telah diujicobakan) menggantikan tradisi awal kedokteran Barat, herbalisme, humorlasime Yunani dan semua teori pra-modern. Pusat perkembangan ilmu kedokteran berganti ke Britania Raya dan Amerika Serikat pada awal tahun 1900-an (oleh William Osler, Harvey Cushing).Kedokteran berdasarkan bukti (evidence-based medicine) adalah tindakan yang kini dilakukan untuk memberikan cara kerja yang efektif dan menggunakan metode ilmiah serta informasi sains global yang modern.Kini, ilmu genetika telah mempengaruhi ilmu kedokteran. Hal ini dimulai dengan ditemukannya gen penyebab berbagai penyakit akibat kelainan genetik, dan perkembangan teknik biologi molekuler.
Ilmu herbalisme berkembang menjadi farmakologi. Masa modern benar-benar dimulai dengan penemuan Heinrich Hermann Robert Koch bahwa penyakit disebarkan melalui bakteria (sekitar tahun 1880), yang kemudian disusul penemuan antibiotik (sekitar tahun 1900-an). Antibiotik yang pertama kali ditemukan adalah obat Sulfa, yang diturunkan dari anilina. Penanganan terhadap penyakit infeksi berhasil menurunkan tingkat infeksi pada masyarakat Barat. Oleh karena itu dimulailah industri obat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar